/solo-trip-to-vietnam-part-1/cover.jpg

Solo Trip to Vietnam (Part 1)

Perjalanan kali ini dimulai dengan trip to Brunei, yang ternyata menghadirkan pengalaman tak terduga. Kehebohan sudah terasa saat aku mencoba check-in untuk penerbanganku. Ternyata, untuk keperluan imigrasi, saya harus membeli tiket pulang juga. Sempat panik, namun akhirnya masalah tersebut dapat diatasi (walau aku harus menalangi dulu). Selama menunggu waktu keberangkatan, dari jendela pesawat, aku bisa melihat sekilas betapa indahnya Brunei. Pemandangan itu memunculkan keinginan dalam hatiku untuk mengunjungi negara ini suatu hari nanti.

Brunei View from Top

Awalnya, aku berpikir transit dua jam di Brunei cukup untuk menjelajahi sekitar. Namun, sepertinya waktu tersebut terlalu singkat. Alhasil, aku hanya menghabiskan waktu dengan observasi di dalam ruang tunggu penerbangan internasional, sambil menikmati segelas ice coffee. Sepertinya, nama minuman itu adalah Ice Coffee Viral dari Coffee & Tea Leaf. Brand Coffee & Tea Leaf memang cukup populer di sana.

Coffe & Tea Leaf

Selagi menikmati minuman, aku cukup terkejut dengan kenyamanan sistem pembayaran di mesin EDC di luar Indonesia. Mereka sudah menggunakan contactless payment, di mana kita cukup tap kartu debit, dan transaksi pun langsung berhasil! Keren sekali! Hal ini berbeda dengan di Indonesia, di mana kita masih harus menggunakan metode “gesek” dan memasukkan “PIN” untuk bertransaksi dengan kartu debit di mesin EDC.

Waktu transit pun aku manfaatkan untuk menunaikan shalat, terlebih lagi ternyata penerbangan lanjutanku ke Vietnam mengalami delay selama 30 menit. Setelah penantian, pesawatku akhirnya meninggalkan Brunei International Airport sekitar pukul 8 malam GMT+8, membawaku melanjutkan perjalanan menuju destinasi berikutnya.

Part 2 is on-progress, stay tune, okay?